Menolong atau menjerumuskan?
Belajar dari kupu kupu
oleh Isa Alamsyah
Kisah ini bermula ketika seseorang pria menemukan sebuah kepompong kupu-kupu.
Ia melihat diujung lubang kecil kepompong, tampak seekor ulat sedang berusaha keluar dari kepompong. Nampaknya ini adalah saatnya sang ulat terbang sebagai kupu-kupu.
Tertarik dengan pemandangan yang jarang disaksikannya, ia duduk mengamati cukup lama. Setelah lama menunggu ternyata ulat tersebut kesulitan membongkar selubung kepompong. Ulat itu terlihat berjuang begitu keras tapi haya sedikit rongga yang terbuka.
Akhirnya pria itu memutuskan untuk sedikit memberi bantuan. Ia mengambil gunting dan memotong beberapa sisi kepompong sehingga ulatnya mudah keluar.
Dengan bantuan kecil tersebut akhirnya sang ulat dengan leluasa keluar dari kepompong.
Akan tetapi, ulat bersayap ini atau kini sudah menjadi kupu-kupu, tak kunjung terbang. Sayapnya lunglai seperti tak bertenaga. Ulat ini hanya berjalan dan berusaha mengepakkan sayapnya, tapi ia tak sanggup terbang. Ulat ini akhirnya mati, sebagai kupu-kupu yang tak pernah terbang.
Apa yang terjadi?
Pemuda ini merasa dirinya menolong ulat dengan memberi celah lebih lebar pada kepompong akan tetapi justru yang dilakukannya merupakan penyiksaan terhadap sang calon kupu-kupu.
Pemuda itu tidak tahu bahwa justru proses sulit keluar itulah yang akan membuat sang ulat bisa terbang sebagai kupu-kupu.
Proses menembus kepompong alamiah akan membuat aktifnya cairan dan fungsi organ tertentu pada ulat untuk bisa terbang sebagai kupu-kupu.
Jika proses itu diintervensi maka akhirnya ulat itu justru tidak bisa terbang.
Bagaimana dengan kehidupan?
Kadang seringkali kita merasa menolong orang lain padahal justru menjerumuskannya pada keburukan.
Orang tua yang panik melihat anaknya belum mengerjakan PR menjelang berangkat sekolah memutuskan untuk membantu mengerjakan PR anaknya. Ia membuat jawabannya dan anaknya menyalin.
Orang tua itu berpikir sedang menyelamatkan anaknya dari hukuman di kelas.
Padahal ia baru saja menjerumuskan anaknya untuk menjadi anak malas yang tidak bertanggung jawab.
Kalau saya biasanya memilih untuk membiarkkan anak yang lupa PR untuk menyelesaikan sendiri, kalau akhirnya tidak selesai, saya biarkan mereka berhadapan dengan guru dan kalau dihukum dikelas, biarkan saja.
Karena proses itu akan mendewasakan dan membuat mereka punya tanggung jawab.
Membantu PR anak jelas bagus tapi bukan dengan memberikan jawaban, tapi membiarkan mereka menemukan jawaban.
Kita melihat seorang teman terlibat narkoba. Kita nasehati ia melawan. Kalau dilaporkan dia diihukum sekolah. Karena takut dia dihukum maka kita tidak laporkan dan kita biarkan. Mungkin sekilas seperti setia kawan, padahal kita juga sedang berperan menyaksikannya bunuh diri pelan-pelan.
Vivit Vinifera
Wilujeung sumping ^^
Assalamua'laikum . . .
Neupangkeun nami abdi Vivit Vinifera
Rabu, 24 Maret 2010
KALAU PENDERITAAN BERTUBI-TUBI PILIH MERATAPI NASIB ATAU BANGKIT?
Agung Pribadi 07 Maret jam 23:59 Balas
KALAU PENDERITAAN BERTUBI-TUBI PILIH MERATAPI NASIB ATAU BANGKIT?
By. Agung Pribadi
Bagaimana kalau dalam hidup kita sering mengalami cobaan dan kesusahan bertubi-tubi seolah-olah langit akan runtuh?
Saya pernah mengalaminya. Pada usia 16 tahun saya mengalami kelumpuhan lalu di usia 17 Tahun ayah saya meninggal dan di usia 18 Tahun ibu saya meninggal. Walaupun awalnya terpuruk saya segera bangkit. Terus sekolah sampai saya lulus kuliah.
Lagipula apa yang saya alami belum seberapa lihatlah apa yang terjadi pada Abraham Lincoln salah satu Presiden terbesar AMerika Serikat. Abraham Lincoln, tahun 1831 dia mengalami kebangkrutan dalam usahanya. Tapi ia pantang menyerah. Ia tetap memiliki keteguhan hati dan ketabahan.
Tahun 1832 ia mengikuti pemilihan tingkat lokal tapi ia menderita kekalahan dalam pemilihan itu.
Setelah bisnisnya sempat bangkrut ia memulai lagi bisnisnya tapi pada tahun 1833 ia kembali bangkrut. Seperti penderitaannya belum cukup tahun 1835 istrinya meninggal dunia. Sebenarnya Abraham Lincoln bisa saja memilih untuk meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri sambil memaki-maki dan memprotes Tuhan atau kapok berbisnis. Tapi ia memilih untuk memulai kembali bisnisnya, walaupun kemudian bangkrut lagi.
Tahun 1836 dia menderita tekanan mental yang sangat berat dan hampir saja masuk rumah sakit jiwa. Tahun 1837, dia kalah dalam suatu kontes pidato.
Walaupun pernah gagal dalam pemilihan tingkat lokal, Abraham Lincoln tidak kapok ia tetap percaya diri ikut pemilihan. Kali ini pemilihan anggota Senat AS tahun 1840, ternyata ia gagal dalam pemilihan itu.
Tiada kata jera dalam perjuangan. Pada tahun 1842 ia mengikuti pemilihan untuk duduk dalam Kongres AS tapi ia menderita kekalahan lagi. Tidak kapok, ia ikut lagi dalam pemilihan anggota Kongres AS tahun 1848 dan ia kalah lagi.
Minatnya menjadi Senator belum hilang, pada tahun 1855, ia ikut lagi dalam pemilihan anggota Senat dan lagi-lagi gagal.
Setelah gagal jadi Senator Abraham Lincoln mencoba peruntungan lain. Tahun 1856 ia mencoba untuk menjadi wakil presiden dan kalah lagi.
Gagal jadi Wakil Presiden ia coba kembali ke minat sebelumnya yaitu menjadi senator. Tahun 1858 ia kalah lagi dalam pemilihan anggota senat.
Setelah berkali-kali gagal pada tahun 1860 akhirnya dia menjadi presiden Amerika Serikat. Bahkan salah satu Presiden terbesar Amerika karena ialah yang menghapuskan perbudakan.
Sebenarnya Abraham Lincoln bisa saja memilih untuk meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri sambil memaki-maki dan memprotes Tuhan, kapok berbisnis dan kapok ikut pemilihan. Tetapi tidak! Ia memilih bangkit dari kesedihan, penderitaan, dan kegagalan untuk menjadi orang besar yang tercatat dengan tinta emas dalam sejarah. Memang bukan orang biasa tapi orang besarlah yang bisa bangkit dari berbagai kesedihan, penderitaan dan kegagalan. Sekarang terserah kepada kita mau memilih menjadi orang biasa atau memilih menjadi orang besar?
KALAU PENDERITAAN BERTUBI-TUBI PILIH MERATAPI NASIB ATAU BANGKIT?
By. Agung Pribadi
Bagaimana kalau dalam hidup kita sering mengalami cobaan dan kesusahan bertubi-tubi seolah-olah langit akan runtuh?
Saya pernah mengalaminya. Pada usia 16 tahun saya mengalami kelumpuhan lalu di usia 17 Tahun ayah saya meninggal dan di usia 18 Tahun ibu saya meninggal. Walaupun awalnya terpuruk saya segera bangkit. Terus sekolah sampai saya lulus kuliah.
Lagipula apa yang saya alami belum seberapa lihatlah apa yang terjadi pada Abraham Lincoln salah satu Presiden terbesar AMerika Serikat. Abraham Lincoln, tahun 1831 dia mengalami kebangkrutan dalam usahanya. Tapi ia pantang menyerah. Ia tetap memiliki keteguhan hati dan ketabahan.
Tahun 1832 ia mengikuti pemilihan tingkat lokal tapi ia menderita kekalahan dalam pemilihan itu.
Setelah bisnisnya sempat bangkrut ia memulai lagi bisnisnya tapi pada tahun 1833 ia kembali bangkrut. Seperti penderitaannya belum cukup tahun 1835 istrinya meninggal dunia. Sebenarnya Abraham Lincoln bisa saja memilih untuk meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri sambil memaki-maki dan memprotes Tuhan atau kapok berbisnis. Tapi ia memilih untuk memulai kembali bisnisnya, walaupun kemudian bangkrut lagi.
Tahun 1836 dia menderita tekanan mental yang sangat berat dan hampir saja masuk rumah sakit jiwa. Tahun 1837, dia kalah dalam suatu kontes pidato.
Walaupun pernah gagal dalam pemilihan tingkat lokal, Abraham Lincoln tidak kapok ia tetap percaya diri ikut pemilihan. Kali ini pemilihan anggota Senat AS tahun 1840, ternyata ia gagal dalam pemilihan itu.
Tiada kata jera dalam perjuangan. Pada tahun 1842 ia mengikuti pemilihan untuk duduk dalam Kongres AS tapi ia menderita kekalahan lagi. Tidak kapok, ia ikut lagi dalam pemilihan anggota Kongres AS tahun 1848 dan ia kalah lagi.
Minatnya menjadi Senator belum hilang, pada tahun 1855, ia ikut lagi dalam pemilihan anggota Senat dan lagi-lagi gagal.
Setelah gagal jadi Senator Abraham Lincoln mencoba peruntungan lain. Tahun 1856 ia mencoba untuk menjadi wakil presiden dan kalah lagi.
Gagal jadi Wakil Presiden ia coba kembali ke minat sebelumnya yaitu menjadi senator. Tahun 1858 ia kalah lagi dalam pemilihan anggota senat.
Setelah berkali-kali gagal pada tahun 1860 akhirnya dia menjadi presiden Amerika Serikat. Bahkan salah satu Presiden terbesar Amerika karena ialah yang menghapuskan perbudakan.
Sebenarnya Abraham Lincoln bisa saja memilih untuk meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri sambil memaki-maki dan memprotes Tuhan, kapok berbisnis dan kapok ikut pemilihan. Tetapi tidak! Ia memilih bangkit dari kesedihan, penderitaan, dan kegagalan untuk menjadi orang besar yang tercatat dengan tinta emas dalam sejarah. Memang bukan orang biasa tapi orang besarlah yang bisa bangkit dari berbagai kesedihan, penderitaan dan kegagalan. Sekarang terserah kepada kita mau memilih menjadi orang biasa atau memilih menjadi orang besar?
Kereta emas sang kusir
Isa Alamsyah 11 Maret jam 3:25 Balas
Kereta emas sang kusir
oleh Isa Alamsyah
Saya ingin mengisahkan seorang yang mungkin Anda akan menganggap salah satu orang terbodoh di dunia, namanya sebut saja Pak Dungu.
Semua menganggapnya begitu bodoh, dungu, tolol, gokil, dan segala hal yang sepertinya pantas disandangnya. Tapi ia tidak peduli.
Bayangkan saja kerjanya setiap hari adalah mengantar orang pergi ke pasar dengan kereta kudanya. Satu orang hanya bayar Rp 2000 sampai Rp 5000.
Hasil uang yang dia dapat, hanya cukup untuk makan sehari, dan keesokannya ia mencari penumpang lagi.
Apa yang membuatnya dianggap bodoh?
Karena kereta kuda yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau sayur-sayuran adalah kereta kuda yang terbuat dari emas. Harganya mencapai miliaran.
Ia menemukannya tidak sengaja di satu perjalanan. Mungkin bekas kereta kuda raja di masa lalu.
Setiap orang menganjurkannya untuk menjual kereta dan memulai bisnis baru, ia mengatakan tidak tahu harus berbisnis apa, karena menjadi kusir adalah pekerjaaannya sejak lama.
Ada yang menawarkan kerja sama ia tidak percaya.
Ada yang bilang ia bisa membeli puluhan kereta kuda bahkan ratusan bisa didapat, jika ia menjual kereta emasnya, tapi dia bilang ngurus satu kuda saja susah apalagi banyak kuda.
Ketika ada rampok ingin merebut gerobaknya, ia melawan rampok mati-matian.
Pak Dungu tahu gerobaknya dari emas dan berharga mahal, dan ia rela mati-matian menjaga asetnya itu, tapi ia tidak tahu bagaimana menggunakannya, dan memilih untuk menggunakannya dengan cara yang ia tahu. Yaitu menjadi kereta kuda. Sekedar untuk bertahan hidup.
Aset miliarannya digunakan untuk bisnis senilai beberapa puluh ribu sehari.
Padahal kusir lain juga berpenghasilan sama dengan modal tidak lebih dari 5 juta.
Tahukah siapa Pak Dungu?
Ternyata ia mewakili banyak di antara kita.
Ternyata saya di masa lalu adalah Pak Dungu dan semoga tidak lagi di masa depan.
Kita mempunyai akal, hati yang sangat besar kemampuannya.
Akan tetapi kita hanya memanfaatkannya untuk hal-hal yang jauh di bawah kemampuan akal.
Kita tahu otak kita berharga, kita jaga kepala kita, kita pakai helm, tidak boleh terbentur, tapi tidak menggunakannya secara maksimal.
Kita punya potensi berpenghasilan miliaran tetapi puas dengan gaji beberapa juta saja.
Kita punya potensi menjadi orang sukses, tetapi memilih hidup biasa-biasa saja.
Saya pernah mengalami masa seperti ini di satu waktu, tapi sekarang saya ingin menggunakan emas yang saya miliki, otak dan jiwa saya untuk sesuatu yang lebih besar.
Bagaimana dengan Anda?
Kereta emas sang kusir
oleh Isa Alamsyah
Saya ingin mengisahkan seorang yang mungkin Anda akan menganggap salah satu orang terbodoh di dunia, namanya sebut saja Pak Dungu.
Semua menganggapnya begitu bodoh, dungu, tolol, gokil, dan segala hal yang sepertinya pantas disandangnya. Tapi ia tidak peduli.
Bayangkan saja kerjanya setiap hari adalah mengantar orang pergi ke pasar dengan kereta kudanya. Satu orang hanya bayar Rp 2000 sampai Rp 5000.
Hasil uang yang dia dapat, hanya cukup untuk makan sehari, dan keesokannya ia mencari penumpang lagi.
Apa yang membuatnya dianggap bodoh?
Karena kereta kuda yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau sayur-sayuran adalah kereta kuda yang terbuat dari emas. Harganya mencapai miliaran.
Ia menemukannya tidak sengaja di satu perjalanan. Mungkin bekas kereta kuda raja di masa lalu.
Setiap orang menganjurkannya untuk menjual kereta dan memulai bisnis baru, ia mengatakan tidak tahu harus berbisnis apa, karena menjadi kusir adalah pekerjaaannya sejak lama.
Ada yang menawarkan kerja sama ia tidak percaya.
Ada yang bilang ia bisa membeli puluhan kereta kuda bahkan ratusan bisa didapat, jika ia menjual kereta emasnya, tapi dia bilang ngurus satu kuda saja susah apalagi banyak kuda.
Ketika ada rampok ingin merebut gerobaknya, ia melawan rampok mati-matian.
Pak Dungu tahu gerobaknya dari emas dan berharga mahal, dan ia rela mati-matian menjaga asetnya itu, tapi ia tidak tahu bagaimana menggunakannya, dan memilih untuk menggunakannya dengan cara yang ia tahu. Yaitu menjadi kereta kuda. Sekedar untuk bertahan hidup.
Aset miliarannya digunakan untuk bisnis senilai beberapa puluh ribu sehari.
Padahal kusir lain juga berpenghasilan sama dengan modal tidak lebih dari 5 juta.
Tahukah siapa Pak Dungu?
Ternyata ia mewakili banyak di antara kita.
Ternyata saya di masa lalu adalah Pak Dungu dan semoga tidak lagi di masa depan.
Kita mempunyai akal, hati yang sangat besar kemampuannya.
Akan tetapi kita hanya memanfaatkannya untuk hal-hal yang jauh di bawah kemampuan akal.
Kita tahu otak kita berharga, kita jaga kepala kita, kita pakai helm, tidak boleh terbentur, tapi tidak menggunakannya secara maksimal.
Kita punya potensi berpenghasilan miliaran tetapi puas dengan gaji beberapa juta saja.
Kita punya potensi menjadi orang sukses, tetapi memilih hidup biasa-biasa saja.
Saya pernah mengalami masa seperti ini di satu waktu, tapi sekarang saya ingin menggunakan emas yang saya miliki, otak dan jiwa saya untuk sesuatu yang lebih besar.
Bagaimana dengan Anda?
Surat seorang gadis kepada ayahnya
ta Bisa!3
Isa Alamsyah 09 Maret jam 0:52 Balas
Surat seorang gadis kepada ayahnya
oleh Isa Alamsyah
Belum sempat John meletakkan tas kerjanya sepulang ke rumah, matanya tertegun melihat sebuah surat tergeletak di atas meja.
Di sebuah amplop tertulis "Untuk ayah tersayang"
Setelah belasan tahun menjadi single parent, baru kali ini ada surat untuknya dari Lucy, anak gadisnya. Ada apa?
Kalimat pertama pada surat itu sudah mengguncang hatinya;
Ayah tersayang, jika ayah membaca surat ini maka aku sudah tidak ada di rumah.
Sekalipun berat John melanjutkan bacaan kata demi kata.
Ayah, aku telah menemukan pria yang akan mendampingiku selamanya.
Memang buat orang lain dia sudah terlalu tua, tapi bagiku pria berusia 45 tahun masih tetap muda.
Dia sangat energik ayah, kalau ayah mengenal lebih dekat dengannya pasti ayah juga akan menyukainya.
Ayah jangan terkecoh dengan tato di seluruh tubuhnya atau janggut dan brewoknya yang panjang atau puluhan tindik di telinga dan hidungnya, karena jauh di dalam hatinya ia adalah orang baik.
Ia sangat sayang padaku, dan juga ayah dari anak di dalam kandunganku.
Istrinya tidak keberatan aku mendampinginya, karena istrinya sudah sibuk mengurus anaknya yang banyak.
Oh iya, ayah tidak usah khawatir tentang kehidupanku.
Ia menguasai penjualan ekstasi di kota, jadi uang sama sekali bukan masalah buat kehidupan kami.
Saya tahu ia sudah mengidap HIV sejak lama, tapi katanya dalam beberapa tahun ke depan obat penyakit AIDS akan ditemukan jadi aku tidak perlu khawatir bukan?
Ayah jangan bersedih karena aku bahagia.
Usiaku sudah 18 tahun ayah jadi aku bisa memutuskan yang terbaik untuk hidupku.
Tanpa sadar, air mata sang ayah menetes jatuh ke lembar surat itu.
Bagaimana mungkin anaknya yang lucu dan periang bisa menjadi seperti inii?
Lembar pertama surat pertama baru saja selesai dibacanya.
Tangan sang ayah bergetar, berat rasanya, tapi ia membuka lembar kedua surat itu.
Kali ini isinya jauh berbeda.
Ayah sayang,
Maaf, sebenarnya surat di halaman pertama tadi tidak benar-benar terjadi.
Saya hanya ingin menggambarkan betapa kemungkinan terburuk bisa terjadi pada anak-anak gadis, dan syukurlah aku tidak demikian.
Ayah bahagia bukan, kalau aku tetap bersama ayah?
Ayah bahagia bukan, akau tidak menghancurkan diriku seperti itu?
Tentu saja, mempunyai anak yang rapornya jelek, jauh lebih menguntungkan daripada mempunyai anak seperti itu.
Oh iya Ayah, raporku ada di dalam tas, nilainya jelek, maaf ya.
Silahkan ayah lihat, jangan lupa ditandatangani.
Besok guru ingin bicara dengan ayah tentang nilai raporku, jangan marah ya.
Kalau ayah tidak marah melihat nilai raporku, aku sedang bermain di rumah sebelah, aku tunggu yah?
Love you Daddy.
"Lucy..........!" John berteriak dan lari ke rumah tetangganya, ia akan mengitik habis anaknya yang 'keterlaluan' itu.
Lega rasanya hati John. Konyol tapi melegakan.
Tidak seperti kebanyakan ayah yang sedih melihat rapor anaknya yang buruk, hati John justru berbunga-bunga karena ia tidak kehilangan anaknya.
Memang kali ini, keterlaluan sekali becanda anak gadisnya!
(Terinspirasi dari humor yang pernah saya dengar)
Humor dan Hikmah
Kali ini humor dan hikmah tulisannya tidak ditulis dijudul, biar gak bocor humornya.
Sebenarnya Lucy hanya ingin agar ayahnya tidak marah melihat rapornya yang buruk, untuk membuat masalah rapor buruk terlihat kecil ia membuat gambaran masalah besar yang mungkin terjadi sehingga masalah yang ada jadi terlihat kecil.
Ini sebenarnya adalah seni bersyukur dan seni berkomunikasi dengan diri.
Kalau Anda ingin bersyukur atas kesulitan yang kita terima maka kita sebaiknya membayangkan kesulitan lebih besar yang mungkin bisa kita alami. Dengan demikian kita bisa menghindari diri dari stres atau kegalauan yang berkepanjangan.
Masalah kekecewaan hati atau rasa tidak bersyukur biasanya tidak berhubungan dengan uang tapi lebih karena penerimaan hati.
Orang yang tidak bersyukur biasanya FOKUS PADA YANG TIDAK DIPUNYAI sedangkan ORANG BERSYUKUR FOKUS PADA YANG DIMILIKI.
Kita bisa melihat anak kampung bahagia main layang layang yang 1 set berharga tidak lebih dari Rp 5000.
Tapi anak orang kaya ngambek pada orang tuanya padahal baru dibelikan pesawat remore control seharga 5 juta. Kenapa? Karena anak kaya itu suka dengan yang model baru seharga 15 juta.
Ada anak kaya yang ngambek pada orang tuanya karena link internet putus satu hari karena lupa bayar bulanan, padahal ia sudah beruntung bisa mengakses internet selama 29 hari sebelumnya.
Memang apa yang dilakukan Lucy pada Ayahnya John agak keterlaluan, tapi itu gambaran dramatis tentang bagaimana bisa membuat diri kita bersyukur apa adanya.
Sudahkan Anda bersyukur hari ini?
Isa Alamsyah 09 Maret jam 0:52 Balas
Surat seorang gadis kepada ayahnya
oleh Isa Alamsyah
Belum sempat John meletakkan tas kerjanya sepulang ke rumah, matanya tertegun melihat sebuah surat tergeletak di atas meja.
Di sebuah amplop tertulis "Untuk ayah tersayang"
Setelah belasan tahun menjadi single parent, baru kali ini ada surat untuknya dari Lucy, anak gadisnya. Ada apa?
Kalimat pertama pada surat itu sudah mengguncang hatinya;
Ayah tersayang, jika ayah membaca surat ini maka aku sudah tidak ada di rumah.
Sekalipun berat John melanjutkan bacaan kata demi kata.
Ayah, aku telah menemukan pria yang akan mendampingiku selamanya.
Memang buat orang lain dia sudah terlalu tua, tapi bagiku pria berusia 45 tahun masih tetap muda.
Dia sangat energik ayah, kalau ayah mengenal lebih dekat dengannya pasti ayah juga akan menyukainya.
Ayah jangan terkecoh dengan tato di seluruh tubuhnya atau janggut dan brewoknya yang panjang atau puluhan tindik di telinga dan hidungnya, karena jauh di dalam hatinya ia adalah orang baik.
Ia sangat sayang padaku, dan juga ayah dari anak di dalam kandunganku.
Istrinya tidak keberatan aku mendampinginya, karena istrinya sudah sibuk mengurus anaknya yang banyak.
Oh iya, ayah tidak usah khawatir tentang kehidupanku.
Ia menguasai penjualan ekstasi di kota, jadi uang sama sekali bukan masalah buat kehidupan kami.
Saya tahu ia sudah mengidap HIV sejak lama, tapi katanya dalam beberapa tahun ke depan obat penyakit AIDS akan ditemukan jadi aku tidak perlu khawatir bukan?
Ayah jangan bersedih karena aku bahagia.
Usiaku sudah 18 tahun ayah jadi aku bisa memutuskan yang terbaik untuk hidupku.
Tanpa sadar, air mata sang ayah menetes jatuh ke lembar surat itu.
Bagaimana mungkin anaknya yang lucu dan periang bisa menjadi seperti inii?
Lembar pertama surat pertama baru saja selesai dibacanya.
Tangan sang ayah bergetar, berat rasanya, tapi ia membuka lembar kedua surat itu.
Kali ini isinya jauh berbeda.
Ayah sayang,
Maaf, sebenarnya surat di halaman pertama tadi tidak benar-benar terjadi.
Saya hanya ingin menggambarkan betapa kemungkinan terburuk bisa terjadi pada anak-anak gadis, dan syukurlah aku tidak demikian.
Ayah bahagia bukan, kalau aku tetap bersama ayah?
Ayah bahagia bukan, akau tidak menghancurkan diriku seperti itu?
Tentu saja, mempunyai anak yang rapornya jelek, jauh lebih menguntungkan daripada mempunyai anak seperti itu.
Oh iya Ayah, raporku ada di dalam tas, nilainya jelek, maaf ya.
Silahkan ayah lihat, jangan lupa ditandatangani.
Besok guru ingin bicara dengan ayah tentang nilai raporku, jangan marah ya.
Kalau ayah tidak marah melihat nilai raporku, aku sedang bermain di rumah sebelah, aku tunggu yah?
Love you Daddy.
"Lucy..........!" John berteriak dan lari ke rumah tetangganya, ia akan mengitik habis anaknya yang 'keterlaluan' itu.
Lega rasanya hati John. Konyol tapi melegakan.
Tidak seperti kebanyakan ayah yang sedih melihat rapor anaknya yang buruk, hati John justru berbunga-bunga karena ia tidak kehilangan anaknya.
Memang kali ini, keterlaluan sekali becanda anak gadisnya!
(Terinspirasi dari humor yang pernah saya dengar)
Humor dan Hikmah
Kali ini humor dan hikmah tulisannya tidak ditulis dijudul, biar gak bocor humornya.
Sebenarnya Lucy hanya ingin agar ayahnya tidak marah melihat rapornya yang buruk, untuk membuat masalah rapor buruk terlihat kecil ia membuat gambaran masalah besar yang mungkin terjadi sehingga masalah yang ada jadi terlihat kecil.
Ini sebenarnya adalah seni bersyukur dan seni berkomunikasi dengan diri.
Kalau Anda ingin bersyukur atas kesulitan yang kita terima maka kita sebaiknya membayangkan kesulitan lebih besar yang mungkin bisa kita alami. Dengan demikian kita bisa menghindari diri dari stres atau kegalauan yang berkepanjangan.
Masalah kekecewaan hati atau rasa tidak bersyukur biasanya tidak berhubungan dengan uang tapi lebih karena penerimaan hati.
Orang yang tidak bersyukur biasanya FOKUS PADA YANG TIDAK DIPUNYAI sedangkan ORANG BERSYUKUR FOKUS PADA YANG DIMILIKI.
Kita bisa melihat anak kampung bahagia main layang layang yang 1 set berharga tidak lebih dari Rp 5000.
Tapi anak orang kaya ngambek pada orang tuanya padahal baru dibelikan pesawat remore control seharga 5 juta. Kenapa? Karena anak kaya itu suka dengan yang model baru seharga 15 juta.
Ada anak kaya yang ngambek pada orang tuanya karena link internet putus satu hari karena lupa bayar bulanan, padahal ia sudah beruntung bisa mengakses internet selama 29 hari sebelumnya.
Memang apa yang dilakukan Lucy pada Ayahnya John agak keterlaluan, tapi itu gambaran dramatis tentang bagaimana bisa membuat diri kita bersyukur apa adanya.
Sudahkan Anda bersyukur hari ini?
Terjun dari Gedung Pencakar Langit
Select: Semua, Telah Dibaca, Tak Satu Pun
Tampilkan:SemuaUnread
Terjun dari Gedung Pencakar Langit
Untuk anggota Bisa!3
Isa Alamsyah 24 Maret jam 1:34 Balas
Terjun dari Gedung Pencakar Langit
oleh Isa Alamsyah
Di sebuah bar yang terletak di salah satu lantai tertinggi di Empire State Building yang mempunyai ketinggian 1,050 kaki atau 320 meters, dua orang pria yang baru saling kenal, duduk bersama mabuk-mabukan.
Pria berkaca mata tebal yang sudah sangat mabuk, berkata pada lawan bicaranya.
"Tahukan kamu, gedung ini sangat tinggi, sampai-sampai tekanan udara begitu kuat, sehingga kalau kita meloncat maka udara akan memantulkan kita kembali ke atas!"
Yang diajak bicara tertawa mendengar ocehan pria berkaca mata tebal tersebut.
"Saya memang mabuk, tapi saya tidak segila itu!" jawabnya.
Tidak mau kalah, pria berkaca mata tebal mengajak lawan bicaranya ke jendela, lalu berkata,
"Akan saya buktikan!"
Lalu pria berkaca mata tebal itu loncat keluar jendela dan beberapa saat kemudian memantul kembali ke atas.
Ia melakukan berkali-kali, membuat lawan bicaranya jadi yakin.
Lalu tanpa ragu, pria itu meloncat meniru pria berkaca mata tebal.
Tapi ia tidak memantul, ia terjun terus ke bawah. Untungnya ia tersangkut di sebuah tiang, dan ditolong orang-orang di bawah. Ia selamat tapi luka parah.
Dari atas, pria berkaca mata tebal hanya tertawa melihatnya.
Kena kau! serunya dalam hati.
Petugas bar yang melihat kejadian itu menegur pria berkaca mata tebal,
"Superman, kamu brengsek sekali kalau sedang mabuk. Jangan pernah mabuk lagi, apalagi mabuk di sini!"
Rupanya pria berkaca mata tebal itu adalah Clark Kent yang sedang mabuk berat.
ditulis ulang dari sebuah situs humor berbahasa Inggris di internet
Humor dan hikmah:
Mabuk adalah perbuatan yang dilarang agama dan buruk bagi kesehatan.
Sampai tahun 1930-an minuman keras adalah barang ilegal di Amerika.
Al Capone menjadi penjahat paling ditakuti hanya karena mempunyai organisasi kriminal yang menjual minuman keras secara ilegal.
Organisasinya begitu kuat hingga polisi, pengadilan ada dalam genggamannya.
Setelah bertahun-tahun diincar aparat keamanan, akhirnya Al Capone ditangkap oleh Tim Khusus The Untouchable dan dipenjara.
Lucunya beberapa saat setelah penangkapan Al Capone, minuman keras dilegalkan hingga saat ini.
Ini yang membedakan ajaran agama dan peraturan manusia.
Halal dan haram dalam agama bersifat tetap, sekalipun manusia melegalkan barang haram, dalam pandangan agama haram tetap haram.
Kenapa minuman keras dilarang?
Salah satunya adalah karena akan merusak akal pikiran kita baik secara fisik maupun secara psikis. Sedikit kadar alkohol yang kita minum, akan mampu merusak sistem syaraf manusia.
Humor di atas memperlihatkan, bahkan Superman saja yang dikenal superhero ketika mabuk biasa menjadi iseng dan berengsek yang bisa merengut nyawa.
Tapi sebenarnya ada banyak mabuk selain minuman keras yang juga membuaikan kita, dan kita juga harus berhati-hati.
Mabuk cinta membuat kita lupa daratan.
Mabuk kerja (workaholic) membuat kita lupa keluarga dan kesehatan.
Mabuk harta membuat kita mengabaikan halal dan haram.
Karena itu kita harus selalu memilih jalan hidup yang selamat, sehat dan selalu menyayangi tubuh kita.
Tampilkan:SemuaUnread
Terjun dari Gedung Pencakar Langit
Untuk anggota Bisa!3
Isa Alamsyah 24 Maret jam 1:34 Balas
Terjun dari Gedung Pencakar Langit
oleh Isa Alamsyah
Di sebuah bar yang terletak di salah satu lantai tertinggi di Empire State Building yang mempunyai ketinggian 1,050 kaki atau 320 meters, dua orang pria yang baru saling kenal, duduk bersama mabuk-mabukan.
Pria berkaca mata tebal yang sudah sangat mabuk, berkata pada lawan bicaranya.
"Tahukan kamu, gedung ini sangat tinggi, sampai-sampai tekanan udara begitu kuat, sehingga kalau kita meloncat maka udara akan memantulkan kita kembali ke atas!"
Yang diajak bicara tertawa mendengar ocehan pria berkaca mata tebal tersebut.
"Saya memang mabuk, tapi saya tidak segila itu!" jawabnya.
Tidak mau kalah, pria berkaca mata tebal mengajak lawan bicaranya ke jendela, lalu berkata,
"Akan saya buktikan!"
Lalu pria berkaca mata tebal itu loncat keluar jendela dan beberapa saat kemudian memantul kembali ke atas.
Ia melakukan berkali-kali, membuat lawan bicaranya jadi yakin.
Lalu tanpa ragu, pria itu meloncat meniru pria berkaca mata tebal.
Tapi ia tidak memantul, ia terjun terus ke bawah. Untungnya ia tersangkut di sebuah tiang, dan ditolong orang-orang di bawah. Ia selamat tapi luka parah.
Dari atas, pria berkaca mata tebal hanya tertawa melihatnya.
Kena kau! serunya dalam hati.
Petugas bar yang melihat kejadian itu menegur pria berkaca mata tebal,
"Superman, kamu brengsek sekali kalau sedang mabuk. Jangan pernah mabuk lagi, apalagi mabuk di sini!"
Rupanya pria berkaca mata tebal itu adalah Clark Kent yang sedang mabuk berat.
ditulis ulang dari sebuah situs humor berbahasa Inggris di internet
Humor dan hikmah:
Mabuk adalah perbuatan yang dilarang agama dan buruk bagi kesehatan.
Sampai tahun 1930-an minuman keras adalah barang ilegal di Amerika.
Al Capone menjadi penjahat paling ditakuti hanya karena mempunyai organisasi kriminal yang menjual minuman keras secara ilegal.
Organisasinya begitu kuat hingga polisi, pengadilan ada dalam genggamannya.
Setelah bertahun-tahun diincar aparat keamanan, akhirnya Al Capone ditangkap oleh Tim Khusus The Untouchable dan dipenjara.
Lucunya beberapa saat setelah penangkapan Al Capone, minuman keras dilegalkan hingga saat ini.
Ini yang membedakan ajaran agama dan peraturan manusia.
Halal dan haram dalam agama bersifat tetap, sekalipun manusia melegalkan barang haram, dalam pandangan agama haram tetap haram.
Kenapa minuman keras dilarang?
Salah satunya adalah karena akan merusak akal pikiran kita baik secara fisik maupun secara psikis. Sedikit kadar alkohol yang kita minum, akan mampu merusak sistem syaraf manusia.
Humor di atas memperlihatkan, bahkan Superman saja yang dikenal superhero ketika mabuk biasa menjadi iseng dan berengsek yang bisa merengut nyawa.
Tapi sebenarnya ada banyak mabuk selain minuman keras yang juga membuaikan kita, dan kita juga harus berhati-hati.
Mabuk cinta membuat kita lupa daratan.
Mabuk kerja (workaholic) membuat kita lupa keluarga dan kesehatan.
Mabuk harta membuat kita mengabaikan halal dan haram.
Karena itu kita harus selalu memilih jalan hidup yang selamat, sehat dan selalu menyayangi tubuh kita.
Oase Tarbiyah
Al-Qur’an dan sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah SWT.
Persepsi (gambaran) masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah. Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.Bila disederhanakan, setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim.
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam” (QS. 6:162). Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid.
2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. 68:4).
4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)
5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)
Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir” (QS 2:219)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.
Bisa dibayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.
Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”‘, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS 39:9)
6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)
7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.
Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: “Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu”. Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.
Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat , berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.
9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri)
Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan.
10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir).
Sumber: Islamicspace
Persepsi (gambaran) masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah. Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.Bila disederhanakan, setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim.
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam” (QS. 6:162). Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid.
2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. 68:4).
4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)
5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)
Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir” (QS 2:219)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.
Bisa dibayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.
Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”‘, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS 39:9)
6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)
7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.
Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: “Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu”. Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.
Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat , berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.
9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri)
Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan.
10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir).
Sumber: Islamicspace
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
Kita berbahagia dan bersyukur karena Allah menciptakan kita sebagai muslim. Artinya, kita
mendapatkan jaminan dari Allah Swt untuk mendapatkan keselamatan hidup baik di dunia
maupun di akhirat. Keselamatan hidup di dunia dan di akhirat akan Allah berikan manakala kita
memang benar-benar menjalankan syariat Allah Swt. Sesuai dengan nama Islam itu sendiri, inti
dari keislaman kita adalah tunduk, berserah diri, menjalankan hukum-hukum Allah Swt. Dengan
demikian, tidak ada satu pun yang mampu mengalahkan ketinggian Islam, Al Islam ya’lua walaa
yu’laa alaihi.
Kita sebagai umat Islam harus meyakini bahwa Islam adalah agama yang syamil. Agama yang
di dalamnya terdapat kesempurnaan. Ketika kita memproklamasikan diri sebagai muslim, kita
harus berupaya sepenuh jiwa dan raga untuk melaksanakannya dengan menyeluruh, tidak
setengah-setengah (juz’iyah). Seorang muslim tidak boleh mengambil sebagaian dan menolak
sebagian. Pemahaman seperti itu adalah pemahaman yang keliru. Hal ini bisa kita baca dalam
Q.S. 2 : 208 yang berbunyi:
ي اَ أ يَ هُّ اَ ال ذَّ يِن آم نَ وُا اد خْ لُ وُا ف يِ الس لِّ مْ ك آَف ةَّ و لَاَ
ت تَ بَّ عِ وُا خ طُ وُ اَت الش يَّ طْ اَن إ نِ هَّ ل كَ مُ ع دَ وُ م بُّ يِنٌ
Artinya,”Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan
janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”
Kesempurnaan yang tercipta dalam Islam adalah kesempurnaan dalam:
1. Waktu
2. Minhaj
3. Tempat
1. Kesempurnaan dalam waktu
Islam dibawa oleh para nabi kita, dari nabi Adam hingga nabi Muhammad Saw. Risalah yang
dibawa adalah risalah yang sama, risalah yang satu yaitu Islam. Allah berfirman,
1 / 5
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
و مَ اَ أ رَ سْ لَ نْ اَك إ لِ اَّ ر حَ مْ ةَ ل لِّ عْ اَل مَ يِنَ
[21:107] "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam."
Islam yang dibawa para nabi secara umum dirisalahkan kepada kaumnya. Misalnya Nabi Nuh
membawa risalah Islam untuk kaum tsamud, nabi Luth untuk kaum Sodom, dan sebagainya.
Sementara itu, Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi menyempurnakan tersebarnya
Islam dan dirisalahkan untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini dari dulu hingga kiamat
tiba.
Allah berfirman,
م اَّ ك اَن م حُ مَ دَّ أ بَ اَ أ حَ دَ م نِّ ر جِّ اَل كِ مُ و لَ كَ نِ ر سَّ وُل الل هَِّ
و خَ اَت مَ الن بَّ يِ يِّن و كَ اَن الل هَّ ب كِ لُ ش يَ ءْ ع لَ يِماً
[33:40] "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi
dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu".
2. Kesempurnaan minhaj
Islam itu ibarat sebuah bangunan. Bagian yang satu melengkapi bangunan yang lain hingga
menjadi sebuah bangunan yang kokoh.
Asas dari Islam adalah akidah yang kuat. Hal ini erat hubungannya dengan rukun iman. Oleh
karena itu, seorang muslim yang kaffah adalah yang menempatkan akidah sebagai asasnya.
Dengan kata lain, profil pertama kali yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah salimul
aqidah, yakni akidah yang selamat. Sehebat apa pun ia beramal dalam kehidupan sehari-hari,
2 / 5
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
tanpa akidah yang selamat, amal yang dilakukannya menjadi sia-sia.
Bangunan Islam adalah ibadah. Yakni, rukun Islam. Kita menjadi muslim saat kita membuat
bangunan ini. Kita shalat dengan shalat yang benar, yaitu mendirikan shalat bukan hanya
menjalankan shalat. Kita saum dengan hanya mengharap rida Allah, kita berzakat, berhaji.
Selain ibadah, bangunan islam yang kedua adalah akhlak. Artinya, beribadah kepada Allah
tidaklah cukup. Seorang muslim pun harus mempunyai akhlak yang baik dan mulia, baik
kepada Allah Swt, manusia, dan juga kepada alam yang telah Allah ciptakan untuk kehidupan
kita di muka bumi ini.
Penyokong atau penguat dalam kesempurnaan minhaj ini adalah jihad dan dakwah (amar
makruf nahi munkar). Ayat-ayat Allah yang berkenaan dengan jihada dan dakwah adalah
sebagai berikut:
Q.S. 29 : 6
و مَ نَ ج اَه دَ ف إَ نِ مَّ اَ ي جُ اَه دِ ل نِ فَ سْ هِ إ نِ الل هَّ ل غَ نَ يِ ع نَِ
ال عْ اَل مَ يِنَ
[29:6] Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam
Q.S. 29 : 31
و اَل ذَّ يِن ج اَه دَ وُا ف يِن اَ ل نَ هَ دْ يِ نَ هَّ مُ س بُ لُ نَ اَ و إَ نِ الل هَّ ل مَ عََ
ال مْ حُ سْ نِ يِنَ
[29:69] Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik
3 / 5
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
Q.S. 16 : 125
اد عْ إ لِ ىِ س بَ يِل ر بَ كِّ ب اِل حْ كِ مْ ةَ و اَل مْ وَ عْ ظِ ةَ ال حْ سَ نَ ةَِ
و جَ اَد لِ هْ مُ ب اِل تَّ يِ ه يِ أ حَ سْ نَ إ نِ ر بَ كَّ ه وُ أ عَ لْ مَ ب مِ نَ ض لَ ع نَ
س بَ يِل هِ و هَ وُ أ عَ لْ مَ ب اِل مْ هُ تْ دَ يِنَ
[16:125] Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.
3. Sempurna dalam tempat
Islam hanya mempunyai satu pencipta, yaitu Allah Swt. Allahlah yang menciptakan alam
beserta isinya. Segenap makhluk yang berada di muka bumi ini baik yang tampak maupun tidak
tampak sudah seharusnya menyerahkan dirinya kepada Allah Swt. Kasih saying Allah lah yang
menyebabkan kitasebagai muslim. Dan sudah tentu, manakala kita benar-benar menjalankan
Islam, kita akan mendapatkan keberuntungan yang nyata, yakni bahagia di dunia dan akhirat.
Allah berfirman,
و إَ لِ َه كُ مُ إ لِ هَ و اَح دِ لا إ لِ هَ إ لِا ه وُ الر حَّ مْ نَ الر حَّ يِمُ
[2:163] Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
إ نِ ف يِ خ لَ قْ الس مَّ اَو اَت و اَلأ رَ ضْ و اَخ تْ لِا فَ الل يَّ لْ و اَلن هَّ اَرِ
و اَل فْ لُ كْ ال تَّ يِ ت جَ رْ يِ ف يِ ال بْ حَ رْ ب مِ اَ ي نَف عَ الن اَّس و مَ اَ أ نَز لََ
الل هّ م نِ الس مَّ اَء م نِ م اَّء ف أَ حَ يْ اَ ب هِ الأر ضْ ب عَ دْ م وَ تْ هِ اَ و بَ ثََّ
4 / 5
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
ف يِه اَ م نِ ك لُ د آَب ةَّ و تَ صَ رْ يِف الر يِّ اَح و اَلس حَّ اَب ال مْ سُ خَ رِِّ
ب يَ نْ الس مَّ اَء و اَلأ رَ ضْ لآي اَت ل قِّ وَ مْ ي عَ قْ لِ وُنَ
[2:164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya
dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Semoga Allah Swt menetapkan kita sebagai pribadi muslim yang benar-benar istiqomah
menjalankan keislamannya. Hanya umat yang taatlah yang akan mendapatkan keselamatan
dunia dan akhirat. Wallahualam bishawab.
5 / 5
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
Kita berbahagia dan bersyukur karena Allah menciptakan kita sebagai muslim. Artinya, kita
mendapatkan jaminan dari Allah Swt untuk mendapatkan keselamatan hidup baik di dunia
maupun di akhirat. Keselamatan hidup di dunia dan di akhirat akan Allah berikan manakala kita
memang benar-benar menjalankan syariat Allah Swt. Sesuai dengan nama Islam itu sendiri, inti
dari keislaman kita adalah tunduk, berserah diri, menjalankan hukum-hukum Allah Swt. Dengan
demikian, tidak ada satu pun yang mampu mengalahkan ketinggian Islam, Al Islam ya’lua walaa
yu’laa alaihi.
Kita sebagai umat Islam harus meyakini bahwa Islam adalah agama yang syamil. Agama yang
di dalamnya terdapat kesempurnaan. Ketika kita memproklamasikan diri sebagai muslim, kita
harus berupaya sepenuh jiwa dan raga untuk melaksanakannya dengan menyeluruh, tidak
setengah-setengah (juz’iyah). Seorang muslim tidak boleh mengambil sebagaian dan menolak
sebagian. Pemahaman seperti itu adalah pemahaman yang keliru. Hal ini bisa kita baca dalam
Q.S. 2 : 208 yang berbunyi:
ي اَ أ يَ هُّ اَ ال ذَّ يِن آم نَ وُا اد خْ لُ وُا ف يِ الس لِّ مْ ك آَف ةَّ و لَاَ
ت تَ بَّ عِ وُا خ طُ وُ اَت الش يَّ طْ اَن إ نِ هَّ ل كَ مُ ع دَ وُ م بُّ يِنٌ
Artinya,”Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan
janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”
Kesempurnaan yang tercipta dalam Islam adalah kesempurnaan dalam:
1. Waktu
2. Minhaj
3. Tempat
1. Kesempurnaan dalam waktu
Islam dibawa oleh para nabi kita, dari nabi Adam hingga nabi Muhammad Saw. Risalah yang
dibawa adalah risalah yang sama, risalah yang satu yaitu Islam. Allah berfirman,
1 / 5
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
و مَ اَ أ رَ سْ لَ نْ اَك إ لِ اَّ ر حَ مْ ةَ ل لِّ عْ اَل مَ يِنَ
[21:107] "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam."
Islam yang dibawa para nabi secara umum dirisalahkan kepada kaumnya. Misalnya Nabi Nuh
membawa risalah Islam untuk kaum tsamud, nabi Luth untuk kaum Sodom, dan sebagainya.
Sementara itu, Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi menyempurnakan tersebarnya
Islam dan dirisalahkan untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini dari dulu hingga kiamat
tiba.
Allah berfirman,
م اَّ ك اَن م حُ مَ دَّ أ بَ اَ أ حَ دَ م نِّ ر جِّ اَل كِ مُ و لَ كَ نِ ر سَّ وُل الل هَِّ
و خَ اَت مَ الن بَّ يِ يِّن و كَ اَن الل هَّ ب كِ لُ ش يَ ءْ ع لَ يِماً
[33:40] "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi
dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu".
2. Kesempurnaan minhaj
Islam itu ibarat sebuah bangunan. Bagian yang satu melengkapi bangunan yang lain hingga
menjadi sebuah bangunan yang kokoh.
Asas dari Islam adalah akidah yang kuat. Hal ini erat hubungannya dengan rukun iman. Oleh
karena itu, seorang muslim yang kaffah adalah yang menempatkan akidah sebagai asasnya.
Dengan kata lain, profil pertama kali yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah salimul
aqidah, yakni akidah yang selamat. Sehebat apa pun ia beramal dalam kehidupan sehari-hari,
2 / 5
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
tanpa akidah yang selamat, amal yang dilakukannya menjadi sia-sia.
Bangunan Islam adalah ibadah. Yakni, rukun Islam. Kita menjadi muslim saat kita membuat
bangunan ini. Kita shalat dengan shalat yang benar, yaitu mendirikan shalat bukan hanya
menjalankan shalat. Kita saum dengan hanya mengharap rida Allah, kita berzakat, berhaji.
Selain ibadah, bangunan islam yang kedua adalah akhlak. Artinya, beribadah kepada Allah
tidaklah cukup. Seorang muslim pun harus mempunyai akhlak yang baik dan mulia, baik
kepada Allah Swt, manusia, dan juga kepada alam yang telah Allah ciptakan untuk kehidupan
kita di muka bumi ini.
Penyokong atau penguat dalam kesempurnaan minhaj ini adalah jihad dan dakwah (amar
makruf nahi munkar). Ayat-ayat Allah yang berkenaan dengan jihada dan dakwah adalah
sebagai berikut:
Q.S. 29 : 6
و مَ نَ ج اَه دَ ف إَ نِ مَّ اَ ي جُ اَه دِ ل نِ فَ سْ هِ إ نِ الل هَّ ل غَ نَ يِ ع نَِ
ال عْ اَل مَ يِنَ
[29:6] Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam
Q.S. 29 : 31
و اَل ذَّ يِن ج اَه دَ وُا ف يِن اَ ل نَ هَ دْ يِ نَ هَّ مُ س بُ لُ نَ اَ و إَ نِ الل هَّ ل مَ عََ
ال مْ حُ سْ نِ يِنَ
[29:69] Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik
3 / 5
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
Q.S. 16 : 125
اد عْ إ لِ ىِ س بَ يِل ر بَ كِّ ب اِل حْ كِ مْ ةَ و اَل مْ وَ عْ ظِ ةَ ال حْ سَ نَ ةَِ
و جَ اَد لِ هْ مُ ب اِل تَّ يِ ه يِ أ حَ سْ نَ إ نِ ر بَ كَّ ه وُ أ عَ لْ مَ ب مِ نَ ض لَ ع نَ
س بَ يِل هِ و هَ وُ أ عَ لْ مَ ب اِل مْ هُ تْ دَ يِنَ
[16:125] Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.
3. Sempurna dalam tempat
Islam hanya mempunyai satu pencipta, yaitu Allah Swt. Allahlah yang menciptakan alam
beserta isinya. Segenap makhluk yang berada di muka bumi ini baik yang tampak maupun tidak
tampak sudah seharusnya menyerahkan dirinya kepada Allah Swt. Kasih saying Allah lah yang
menyebabkan kitasebagai muslim. Dan sudah tentu, manakala kita benar-benar menjalankan
Islam, kita akan mendapatkan keberuntungan yang nyata, yakni bahagia di dunia dan akhirat.
Allah berfirman,
و إَ لِ َه كُ مُ إ لِ هَ و اَح دِ لا إ لِ هَ إ لِا ه وُ الر حَّ مْ نَ الر حَّ يِمُ
[2:163] Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
إ نِ ف يِ خ لَ قْ الس مَّ اَو اَت و اَلأ رَ ضْ و اَخ تْ لِا فَ الل يَّ لْ و اَلن هَّ اَرِ
و اَل فْ لُ كْ ال تَّ يِ ت جَ رْ يِ ف يِ ال بْ حَ رْ ب مِ اَ ي نَف عَ الن اَّس و مَ اَ أ نَز لََ
الل هّ م نِ الس مَّ اَء م نِ م اَّء ف أَ حَ يْ اَ ب هِ الأر ضْ ب عَ دْ م وَ تْ هِ اَ و بَ ثََّ
4 / 5
Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)
Written by Hadi ZM
Monday, 11 May 2009 22:52
ف يِه اَ م نِ ك لُ د آَب ةَّ و تَ صَ رْ يِف الر يِّ اَح و اَلس حَّ اَب ال مْ سُ خَ رِِّ
ب يَ نْ الس مَّ اَء و اَلأ رَ ضْ لآي اَت ل قِّ وَ مْ ي عَ قْ لِ وُنَ
[2:164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya
dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Semoga Allah Swt menetapkan kita sebagai pribadi muslim yang benar-benar istiqomah
menjalankan keislamannya. Hanya umat yang taatlah yang akan mendapatkan keselamatan
dunia dan akhirat. Wallahualam bishawab.
5 / 5
Langganan:
Postingan (Atom)